sb1m widget

Berbagai Jenis Pekerjaan Bidang Instrumentasi

Instrumentasi adalah salah satu cabang engineering yang cakupannya cukup luas, oleh karena itu pembahasan teknik  instrumentasi dapat dibagi lagi ke dalam beberapa cabang engineering diantaranya yaitu, instrumentasi bidang kedokteran (instrumetasi medis), instrumentasi pesawat terbang (instrumentasi nautica), instrumentasi kapal laut ( instrumentasi marine), instrumentasi industri ( industrial instrumentasi),  instrumentasi komunikasi (instrumentasi telekomunikasi) dan masih ada yang lainnya lagi. Pada posting kali ini Admin akan  menulis tentang  pekerjaan bidang instrumentasi yang berkaitan dengan instrumentasi industri.

pekerjaan bidang instrumentasi
Gambar Pekerja Instrumentasi

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa instrumentasi industri adalah ilmu yang membahas  sistem pengukuran dan sistem pengaturan pada sebuah pabrik yang menghasilkan  produk. Kata instrumentasi itu sendiri artinya adalah ALAT, tentu yang dimaksud adalah alat yang berhubungan dengan system pengukuran dan pengaturan, seperti control valve, transmitter, gauge, switch, indikator, kontroler dan lain-lain. Lantas apa saja pekerjaan yang termasuk kategori instrument itu?

Mengingat luasnya cabang engineering yang satu ini maka jenis pekerjaan yang akan dibahas disini terbatas pada pekerjaan bidang instrumentasi yang ada pada sebuah pabrik  mulai dari tahap pembangunan  hingga pabrik sudah berjalan normal  dan menghasilkan produk.

Berikut ini adalah daftar pekerjaan bidang instrumentasi dalam dunia industri:

  1. Pemasangan dudukan kabel  (Cable tray installation), kabel adalah komponen penting dalam instrumentasi  dimana sinyal dari lapangan ke ruang control dan sebaliknya disalurkan melalui media ini, agar kabel-kabel instrument yang dipasang dipabrik tersusun rapi maka diperlukan adanya sebuah jalur kabel yaitu yang dinamakan kabel tray, pemasangan kabel tray ini merupakan bagian dari pekerjaan instrument. Terdapat banyak sekali jenis kabel tray yang diperlukan untuk menopang  kabel-kabel agar terpasang dengan aman, rapih dan kuat. Berdasarkan fungsinya  terdapat beberapa nama sebutan untuk kabel tray seperti, kabel duct atau kabel tray atau kabel ladder, selain itu kabel tray juga dibedakan berdasarkan ukurannya, tergantung dari banyaknya kabel yang harus ditopang kabel tray yang dipasang di pabrik-pabrik terdiri dari berbagai ukuran. Untuk pemasangannya biasanya memerlukan alat-alat sebagai berikut; bor beton dan bor besi, gergaji besi, dina bolt atau anchor bolt, palu, kunci inggris, kunci pas, water pas, dan meteran. Kemudian agar kabel tray terpasang sesuai dengan desain pabrik maka diperlukan tuntunan pemasangan atau dengan kata lain dibutuhkan gambar petunjuk pemasangan, gambar referensi yang biasanya digunakan dalam pemasangan kabel tray antara lain; cable trench lay out drawing, cable tray lay out drawing, cable lay out drawing, cable tray isometric drawing.
  2. Pemasangan dudukan alat instrument ( stanchion support installation), alat instrument yang dipasang dilapangan biasanya membutuhkan sebuah penyangga agar bisa diletakkan pada tempat yang semestinya , untuk itu maka penyangga atau stanchion support harus dipasang dengan benar pada tempat tempat yang memerlukannya. Ada kriteria yang harus diperhatikan ketika stanchion support akan dipasang, diantaranya akses ketika akan dilakukan maintenance terhadap alat, efek ketinggian terhadap perhitungan range pada level transmitter, kondisi atmosphere sekitar alat yang akan dipasang seperti panas, kelembaban, berdebu dan lain-lain. Agar stanchion support yang akan dipergunakan untuk memasang alat instrument tepat penempatannya, diperlukan referensi berupa gambar atau document pendukung, dukumen tersebut yaitu; Instrument plot plan drawing, Piping & Instrument Diagram yang biasa disingkat P&ID, dan  piping isometric drawing.
  3. Pemasangan kabel induk ( Laying multicore cable), kabel induk adalah kabel yang dipasang untuk menghubungkan koneksi dari junction box ke kabinet terminasi yang ada diruang control, jaraknya bisa mencapai ratusan meter, kabel induk umumnya dipasang pada jalur bawah tanah yang dinamakan trench, trench adalah sejenis parit yang di bangun dengan beton dikiri kanan dan bawahnya, kabel yang ditempatkan didalam trench dikubur dengan pasir kemudian di atasnya diberi bata yang di rancang sebagai pelindung sekaligus sebagai identifikasi jalur kabel, pada bata tersebut ada identifikasi berupa tulisan misalnya INSTRUMENT, fungsinya diberi bata bertulisan ini jika dikemudian hari ada penggalian untuk suatu hal di atas jalur trench kabel maka tidak sampai terjadi insiden kabel tergali atau tercangkul.
  4. Pekerjaan bidang instrumentasi lain yaitu memasang alat-alat instrument (Instrument installation). Sebagai alat pengukur dan pengatur, instrument harus di pasang di tempat yang sesuai agar bisa berfungsi sebagaimana seharusnya. Pada saat pemasangan ini perlu diperhatikan faktor teknis seperti ketinggian, arah aliran proses, orientasi, akses untuk pemeliharaan,  jarak alat dari titik ukur, dan lain-lain selain juga harus dipertimbangkan faktor estetika dan keamanan (safety). Dokumen yang diperlukan untuk pekerjaan ini yaitu; P&ID, plot plan drawing, isometric drawing, Plant arrangement 3D dan  instruction manual yang dikeluarkan pembuat alat.
  5. Pemasangan pipa udara instrument termasuk pekerjaan bidang instrumentasi (air instrument installation), Hingga saat ini keperluan angin atau udara instrument sebagai  nedia yang berfungsi untuk menggerakan alat kontrol seperti control valve masih dibutuhkan , walaupun sudah ada sebagian yang digantikan dengan tenaga motor listrik tetapi kebutuhan air instrument masih dominan. Pipa yang dipakai untuk mengalirkan air instrument bervariasi dari 2 inchi hingga ½ inchi, dengan schedule 40,  biasanya terbuat dari galvanis yang anti karat,  ada pabrik yang menggunakan air header sebelum disalurkan ke masing masing control valve tetapi ada juga yang langsung dari pipa ke control valve, sambungan dari header atau pipa ke kontrol valve menggunakan tubing, ukuran tubing yang biasa digunakan adalah 12 mm atau 1/2 inchi tergantung spesifikasi proyek. Hal lain lagi yang harus diperhatikan saat pemasangan pipa udara instrument adalah menghindari adanya kantong air ( water pocket ) fungsinya untuk menghindari air yang terjebak yang dapat menyebabkan udara menjadi basah, karena kualitas air yang tidak kering bisa merusak alat instrument, metode lain untuk menjaga kekeringan udara instrument pada  header dipasang filter yang bisa menangkap air kemudian membuang air yang terperangkap secara otomatis,  namanya air filter auto drain, tambahan lagi pada beberapa bagian dari pipa udara instrument di sediakan fasilitas untuk membuang air yang terjebak secara manual. Dokumen yang di butuhkan ada pemasangan pipa udara instrument adalah; Air instrument lay out drawing, P&ID, Instrument plot plan drawing, dan Isometrik drawing. Alat yang diperlukan untuk pekerjaan ini, mesin senai (alat pembuat drat pipa), pipe bender, mesin bor, mesin las, tube bender, kunci pipa, kunci inggris, water pas, anchor bolt, dyna bolt, palu, kunci pas dan tool umum lain.
  6. Kalibrasi alat instrumentasi ( Instrument calibration), Kalibrasi adalah aktivitas memastikan fungsi alat agar sesuai dengan spesifikasinya, atau dengan kata lain melalui kalibrasi sebuah alat di check kebenarannya dalam melakukan proses pengukuran atau pengaturan, adapun jika ditemui penyimpangan maka dengan kalibrasi ini penyimpangan harus dibetulkan, hal ini berlaku baik untuk instrument pengukur maupun instrument pengatur. Hasil kalibrasi harus memenuhi standar yang sepakati oleh pihak user yang dalam hal ini pemilik atau perwakilan pemilik perusahaan, adapun standar kalibrasi yang umum dipakai di Indonesia adalah LIN, TUV, SUCOPINDO.
  7. Pengecekan kabel ujung ke ujung (continuity test), mengingat kabel yang dipasang untuk sebuah instrument bisa sangat panjang jaraknya maka kegiatan pemeriksaan kehandalan tiap satu kabel dari ujung ke ujung  harus dilakukan, maksudnya tiada lain adalah untuk memastikan kalau tiap satu-pasang kabel tidak ada yang terputus atau rusak karena hal lain. Dokumen yang diperlukan untuk pekerjaan ini antara lain: cable schedule, instrument loop drawing,  wiring diagram.
  8. Pengecekan loop dari alat hingga ke station (Loop test)  Kegiatan ini dilakukan ketika alat instrument sudah terhubung dengan kabelnya sampai di ruang kol, nama atau tag nomornya sudah muncul atau dikonfigurasi di database sistim kontrol, sistem kontrolnya bisa berupa PLC, DCS atau konvesional elektonik kontroler. Dokumen yang diperlukan untuk pekerjaan ini adalah, instrument loop drawing, DCS graphic, P&ID. Dalam pekerjaan ini akan diverifikasi kebenaran nama atau tag instrument yang terpasang di lapangan sesuai  dengan nama yang ada di kontroler, akan di cek seting alarm yang ada di dokumen sesuai dengan setting alarm yang diterapkan di kontroler dan akan di test fungsi alarm nya, di cek range yang diterapkan pada alat dilapangan sesuai dengan range yang di konfigurasi pada kontroler, akan di cek konfigurasi kontroler terhadap aksi alat pengatur apakah Direct mode atau Reverse mode, di cek fungsi alat pengatur yang namanya control valve ketika sinyal dari ruang control hilang apakah akan membuka atau menutup ( FO atau FC), diperiksa juga ketika udara ke control valve hilang apakah control valve akan menutup atau membuka ( istilahnya ATO atau ATC). Demikian kegiatan loop test ini melibatkan banyak tahap pengecekan, oleh karena itu penjelasan lebih detail akan saya bahas pada posting terpisah.
  9. Pemasangan junction box dikategorikan sebagai pekerjaan bidang instrumentasi. Box penghubung kabel dilapangan tidak bisa terlepas dari keperluan sistim instrumentasi pabrik, karena setiap alat instrument yang dipasang dilapangan harus terhubung ke sistim kontrol melalui kabel, sementara itu untuk keperluan efisiensi selalu dipakai dua jenis kabel yaitu kabel berisi sepasang kabel tunggal ( single pairs kabel) dan kabel berisi banyak ( multicore cable), kabel multicore yaitu yang  ditarik dari junction box ke lemari terminasi di ruang konrol dan kabel single pairs yaitu kabel yang ditarik dari instrument ke junction box. Kabel single pairs yang dipasang pada alat instrument tidak bisa di masukkan ke sembarang junction box melainkan diatur berdasarkan jenis sinyal yang dipakainya, misalnya kabel dari transmitter akan  disambungkan di dalam junction box khusus untuk sinyal analog input,  kabel  yang di pasang pada solenoid valve akan disambungkan dalam junction box khusus untuk digital output dan seterusnya. Hal ini tidak lain untuk menghindari terjadinya interferensi signal ( noise) selain juga karena tuntutan safety.
  10. Terminasi kabel (wiring termination). Pekerjaan ini dilakukan di beberapa tempat yaitu di junction box untuk menyambungkan kabel single pairs dengan kabel multicore, di marshaling cabinet yaitu untuk menyambungkan kabel multicore yang datang dari lapangan dengan kabel yang menuju module kontroler, dan pemasangan kabel di tiap-tiap alat instrument. Pekerjaan terminasi ini termasuk juga pemasangan gland kabel, shielded wire, ground kabel, ground ring, kabel lug, kabel label dan kegiatan terkait lainnya. Dokumen yang dibutuhkan antara lain.  Instrument loop diagram, cable schedule, wiring diagram.
  11. Pemasangan tubing (Instrument hook up). Pekerjaan pemasangan tubing membutuhkan keahlian khusus, seorang fitter yang bekerja untuk memasang tubing instrument harus mengerti fungsi tubing yang dipasangnya, jenis tubingnya harus mengacu pada media proses yang akan diukur, seperti untuk proses yang corrosive harus dipasang tubing berbahan tantalum atau untuk proses biasa bisa memakai tubing berbahan stainless steel dan sebagainya, kemudian juga pemasangan tubing harus dilihat dari faktor teknisnya seperti cara memasang tubing untuk mengukur aliran proses berfase cair berbeda dengan cara memasang tubing untuk mengukur aliran proses berfase gas. Selain tentu saja perlu dipertimbangkan juga faktor safety dan estetika bilaman pabrik nantinya sudah berjalan. Dokumen yang diperlukan untuk pekerjaan ini yaitu, P&ID, Isometrik drawing, Plot plan drawing, instrument lay out dan Hook up drawing. Keperluan bahan yang akan dipakai  untuk memasang tubing pada satu alat instrument sudah tercantum dalam hook up drawing, secara umum material yang butuhkan biasanya berupa tubing, konektor, valve, nipple, coupling, union dan lain sejenisnya.
  12. Komisioning (Commissioning) adalah bagian dari aktivitas pembangunan sebuah pabrik industri, definisi dari commissioning itu sendiri yaitu menyeting perlengkapan pendukung operasi agar sesuai dengan kebutuhan proses, jadi yang di setting pada tahap commissioning ini bukan hanya alat-alat instrumentasi saja melainkan seluruh equipment yang terlibat dalam produksi seperti pompa, analiser, timbangan, tangki, reaktor, boiler, furnace, dan lain-lain. Dalam hal commissioning bagian instrument maka yang dimaksud adalah menyeting agar alat instrument nanti berfungsi dengan benar ketika proses sudah berjalan normal, misalnya untuk level transmitter yang akan dipakai untuk mengukur ketinggian material berbentuk powder maka transmitter harus menunjukkan indikasi yang benar ketika tangki nya sudah diisi dengan material yang sesungguhnya. Contoh lain commissioning sistim kontrol ketinggian air pada boiler, sebuah control valve yang difungsikan untuk mengontrol masukan air ke boiler harus bekerja sesuai dengan metode pengaturan air yang dibutuhkan boiler yaitu valve harus membuka ketika air pada boiler kurang dari set point dan sebaliknya control valve harus menutup jika kebutuhan air pada boiler sudah terpenuhi. Banyak sekali trik-trik dan metode pekerjaan instrumentasi dalam tahap commissioning, oleh karena itu skill dan pengalaman tim yang terlibat dalam kegiatan commissioning adalah faktor yang sangat penting yang menentukan suksesnya tahap commissioning pada sebuah pabrik.
  13. Pengecekan sistim control  dan sistim logika (logic check). Setelah integrasi antara alat yang dipasang dilapangan dengan tampilan atau animasi alat pada kontroler di check melalui kegiatan Loop test, kemudian fungsi alat dalam sistim kontrol dan sistim logika harus di test juga. Fungsi daripada sistim kontrol biasanya mengacu pada dokumen yang disebut control narrative dan fungsi sistim logika mengacu pada dokumen yang disebut cause & effect dan instrument logic, ulasan  mengenai kedua topik ini akan dibahas lebih detail dalam posting lain.

Demikian beberapa jenis pekerjaan yang termasuk kategori pekerjaan instrumentasi industri, masih ada beberapa jenis pekerjaan lain terkait dengan instrumentasi industri seperti pekerjaan pemeliharaan instrumentasi pada pabrik berjalan, desain instrumentasi, jasa kalibrasi alat instrumentasi, dan lain-lain, Admin akan uraikan penjelasan tentang pekerjaan tersebut dalam posting lainnya.

 

2 thoughts on “Berbagai Jenis Pekerjaan Bidang Instrumentasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *