sb1m widget

Emergency Shutdown Valve dan Emergency Depressurize Valve

Dalam industri pertambangan, perminyakan, petrokimia dan yang sejenisnya  valve merupakan perangkat pengendali proses yang sangat vital.  Valve berdasarkan fungsinya terdiri dari banyak type diantaranya adalah ON-OFF valve, Control valve, Servo valve, Stroke valve dan sebagainya.  Artikel ini hanya akan membahas valve yang berfungsi sebagai perangkat isolasi proses yaitu yang tugasnya membuka penuh atau menutup penuh. Ada dua penamaan untuk valve jenis ini yaitu ESD valve (Emergency Shutdown Valve) dan EDP valve (Emergency Depressurize Valve)

ESD valve adalah ON-OFF valve yang  akan bergerak menuju posisi menutup atau membuka ketika sistem emergency (ESD) beraksi,  kejadian ini yang disebut “cause and effect matrix”. Matrix yang dimaksud adalah  hasil evaluasi keamanan yang melibatkan  spesialis di bidangnya yaitu proses, instrument, control, HSE, dan lain-lain. ESD valve pada umumnya dipergunakan sebagai perangkat untuk menghentikan aliran proses ketika unit harus stop, kemudian pada saat unit akan dijalankan lagi maka valve harus membuka, dan akan terus membuka sepanjang unit beroperasi. Karena keadaan statis ini lah maka kemungkinan valve macet secara mekanis bisa terjadi,  untuk mengatasi masalah valve ESD macet telah diciptakan sebuah metode pengetesan valve secara online tanpa menghentikan proses,  itulah yang disebut PST kepanjangan dari Partial Stroke Test.

Dalam unit operasi pabrik ada juga ON-OFF valve yang bekerja tidak seperti halnya Emergency Shutdown Valve, jika pada ESD valve ketika pabrik stop akan  bergerak ke arah menutup untuk menghentikan aliran proses, namun ON-OFF valve yang disebut EDP valve malah akan membuka ketika unit stop, sebaliknya valve harus menutup pada saat unit berjalan normal.  EDP adalah singkatan dari Emergency Depressurize Valve, sesuai dengan namanya valve ini ketika membuka akan menyebabkan material yang terkandung dalam sistem operasi terlepas. Pada prakteknya valve untuk keperluan EDP ini tidak akan secara otomatis bergerak membuka ketika proses stop, melainkan harus memenuhi syarat-syarat lain,  biasanya adalah konfirmasi bahwa valve material masuk sudah menutup, baru EDP akan membuka. Untuk menghindari kesalahan identifikasi antara valve ESD dan valve EDP ada kesepakatan kedua jenis valve tersebut dibedakan warna bodynya, valve ESD bodynya berwarna kuning sedang valve EDP bodynya berwarna merah, lihat contohnya pada gambar dibawah ini.

shutdown valve

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *