Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang sistim kontrol, kini telah tersedia perangkat keluaran terbaru untuk menunjang kegiatan testing ESD valve yang kita kenal sebagai kegiatan Partial Stroke Test. Perangkat yang dimaksud yaitu sebuah positioner yang dilengkapi dengan fitur software yang menunjang eksekusi PST. Kalau sebelumnya aktivitas PST hanya bisa dilakukan secara manual dengan mengandalkan solenoid valve dan banyak memerlukan keterlibatan pekerja maka dengan adanya perangkat baru ini eksekusi PST dilakukan semi otomatis, dibilang semi otomatis karena masih ada campur tangan teknisi instrumentasi dalam mengkonfigurasi parameter PST serta intervensi panel operator untuk menekan tombol pada console sebagai perintah eksekusi PST.
Positioner yang sudah dilengkapi dengan fitur PST adalah positioner keluaran Rosemount yaitu positioner model DVC seri 6200, lihat gambarnya dalam contoh dibawah ini:
Perangkat yang di pergunakan dan di perlukan untuk mengeksekusi Partial Stroke Test dengan positioner PST adalah sebagai berikut;
- Positioner dengan fasilitas PST dalam hal ini Rosemount positioner model DVC6200.
- Solenoid valve 2 pcs
- Limit switch minimum 2 pcs.
- Software dengan fasilitas PST seperti PRM keluaran yokogawa, valve link keluaran fisher, +……?
- Controller berbasis PLC untuk menjalankan logic
- Human Interface Mesin dengan console sebagai sarana untuk akses dan monitoring seperti DCS keluaran yokogawa, ABB, Honeywell atau Foxboro.
Penjelasan bagaimana proses PST berlangsung.
Logic yang mengontrol berlangsungnya PST dibangun dalam sistim ESD berbasis PLC (contohnya Prosafe RS), sedang sequence dan parameter untuk menjalankan proses PST dibangun dalam software untuk PST (contohnya PRM atau valve link) sedangkan untuk menyampaikan perintahnya Operator membutuhkan sarana eksekusi dalam hal ini HMI atau DCS.
Simak gambar dibawah ini untuk memahami tahapan yang berlangsung pada saat PST dijalankan;
Dalam keadaan normal ESD SOV statusnya Energize, air supplai dari port 1 keluar ke port 2 lalu menuju ke actuator untuk membuka VALVE. Sedangkan SOV PST dalam keadaan normal statusnya De-energize.
Ketika Operator melakukan perintah PST dari console HMI maka tahapan PST akan berjalan dengan alur sebagai berikut;
- Positioner menerima signal dari PRM lalu mengeluarkan output berupa pneumatic signal.
- SOV PST energize menyebabkan pneumatic signal dari positioner yang datang ke port 1 SOV PST diteruskan ke port 2 SOV. PST.
- Kemudian pressure transmitter PT-1 akan mendeteksi tekanan yang keluar dari positioner, setelah besarnya tekanan memenuhi nilai tertentu sesuai dengan setting pada PST parameter maka ESD SOV akan De-Energize.
- Dalam kondisi ini valve terbuka dengan tekanan yang dikirimkan oleh positioner, dan bukan oleh tekanan utama yang melalui ESD SOV.
- Sesuai dengan parameter yang disetting pada saat commissioning, positioner akan beraksi untuk menggerakan VALVE menuju posisi tertentu yang disebut batas maksimum pergerakan PST.
- Jika pergerakan terjadi sesuai dengan waktu yang di setting pada parameter PST maka tahapan PST akan selesai dengan hasil BERHASIL sebaiknya jika terjadi penyimpangan seperti VALVE bergerak tetapi lambat atau tidak bergerak sama sekali maka hasil PST dikategorikan FAILED.
Dibawah ini, memperlihatkan tampilan animasi PST pada layar HMI