Volume booster adalah sebuah perangkat penunjang pada pengoperasian control valve, gunanya untuk memperbaiki kecepatan pergerakan control valve, baik pada saat membuka maupun pada saat menutup, adapun cara kerjanya yaitu dengan meningkatkan aliran udara ke control vave dan dari control valve. Dengan volume booster pasokan udara untuk kerja control valve dapat ditingkatkan debitnya atau jumlah alirannya demikian pula pelepasan udara dari control valve dengan volume booster dapat dipercepat pelepasannya, oleh karena it maka dengan terpasangnya volume booster aksi control valve jadi semakin responsip. Pada umumnya konstruksi booster valve terdiri dari tiga port, yaitu dua port untuk pasokan dan keluaran udara dari valve, serta satu port untuk sinyal, ukuran port untuk sinyal selalu lebih kecil di banding dengan port untuk pasokan udara.
Simak konstruksi volume booster pada gambar di bawah ini;
Koneksi tiap-tiap port daripada volume booster adalah sebagai berikut; supply port terhubung ke sumber udara yang dibutuhkan untuk mengoperasikan valve yaitu udara yang akan mengisi chamber control valve (actuator), output port terhubung ke sisi actuator control valve, input signal port terhubung ke perangkat yang menghasilkan signal untuk mengoperasikan control valve seperti tranduser, valve positioner, atau I/P converter.
Port suplai dan Port output memiliki ukuran yang besar karena melalui jalur inilah sumber udara yang dibutuhkan untuk mengendalikan valve harus dialirkan. Sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai penguat maka udara yang masuk ke dalam control valve akan besar volumenya dibanding apabila udara dialirkan langsung melalui perangkat pengendali tanpa volume booster. Dengan adanya volume booster aksi atau respon valve menjadi sangat responsip. Booster juga dapat disebut sebagai regulator yang dioperasikan pilot, karena kontrol atau sinyal pilot lah yang akan mempertahankan kontrol tekanan.
Ada korelasi perbandingan atau rasio antara tekanan sinyal dan tekanan suplai. Sebagai contoh, sebuah booster memiliki ratio 2:1 artinya tekanan output akan berubah 2 kali bila sinyal berubah 1 kali, perlu dicatat bahwa meskipun namanya sebagai penguat namun tekanan output tidak mungkin melebihi tekanan suplai.