Perangkat instrument sebagai alat untuk mengukur besaran proses pada umumnya memiliki bagian yang kontak dengan media proses, bagian instrumetasi yang langsung kontak atau menyentuh bagian proses tersebut dinamakan sensor atau detector.
Sensor atau detector yang melakukan pengukuran besaran proses menerima energy dari proses, kemudian menghasilkan output sesuai dengan besarnya besaran proses yang di ukur. Patut digaris bawahi bahwa sensor selalu menerima energy dari proses adapun besarnya energy yang diterima menentukan seberapa besar sensor akan beraksi untuk kemudian menghasilkan angka pengukuran. Efek ini biasa disebut Loading atau Disturbance.
Sebuah alat instrumentasi yang bagus di rancang memiliki efek disturbance yang seminimal mungkin, dengan efek loading yang minim maka sudah dapat dipastikan alat akan menghasilkan sebuah hasil pengukuran yang lebih akurat. Komponen utama alat instrumentasi pada umumnya terdiri dari komponen elektrik dan elektronika biasanya komponen ini akan memdapatkan energy dari sumber daya eksternal, sehingga bisa menghasilkan signal keluaran (output) adapun signal yang dihasilkan alat instrumentasi merupakan fungsi daripada detector.
Metode pengukuran oleh detector merupakan dasar pertimbangan dalam menentukan fungsi daripada suatu alat instrumentasi. Dari metode atau prinsip pengukuran detector kemudian dapat di hasilkan sebuah alat yang sesuai dengan variabel yang akan di ukur, seperti misalnya, panas, tekanan, laju alir dll.
Berikut ini adalah prinsif kerja detektor yang diterapkan pada alat-alat instrumentasi, perhatikan dengan seksama masing-masing mempunyai metode yang berbeda-beda:
Resistance Temperature Detector (RTD)
Tahanan dari jenis metal tertentu berbanding lurus dengan suhu.
Thermocouple (TC)
Dua jenis metal yang berbeda koofesien muainya jika di satukan pada salah satu ujung, maka ujung lain dapat menghasilkan tegangan yang sebanding dengan suhu.
Expansion of a Metal (TG)
Metal tertentu memiliki sifat ekspansi atau mengerut ketika dipanaskan, efek perpanjangan atau pengerutan metal tersebut sebanding dengan panas yang diserap.
Liquid Differential Pressure Cell (PT/ PDT)
Memanfaatkan sifat cairan tertentu yang mempunyai sifat mengembang ketika dipanaskan dan mengerut ketika di dinginkan, sementara bellow mempunyai sifat mengembang ketika di beri tekanan. Prinsif ini yang diterapkan pada DP cell transmitter.
Pressure Gauge( PG/ PDG)
Kondom metal berbentuk C akan selalu berusaha untuk bergerak ke dalam keadaan lurus ketika diberi tekanan, sifat ini yang di pakai menjadi sensor instrument pengukur tekanan.
Differential Pressure Cell (LT )
Sama prinsifnya dengan pengukur tekanan DP cell transmitter, sifat cairan yang mengembang dimanfaatkan untuk mengukur level. Hanya saja dalam hal pengukuran level density adalah variable yang masuk dalam perhitungan.
Laju Alir ( FT)
Perbedaan tekanan diantara pembatas dijadikan acuan pengukuran laju alir (flow) dimana delta P sebanding dengan kuadrat laju alir.
Dibawah ini adalah gambar sensor pressure tranmitter