Tulisan ini akan menerangkan bagaimana cara mengetahui hubungan antara temperature yang di ukur oleh sebuah termokopel dengan output yang dibaca pada AVO meter. Perlengkapan yang dibutuhkan yaitu AVO meter, table konversi termokopel type K (silahkan download) , thermometer portable, dan seperangkat alat tulis.
Silahkan pergunakan gambar dibawah ini sebagai bahan ilustrasi.
Kita asumsikan termokopel yang dipakai dalam praktek ini adalah termokopel type K.
Praktek langkah-langkah untuk mengetahui berapa besarnya temperature di titik A.
- Tempatkan probe + dan probe – daripada AVO meter di terminal titik B lalu catat nilai millivolt yang tampil di display AVO meter.
- Dengan menggunakan portable thermometer ukur temperature pada titik B lalu catat berapa derajat besarnya.
- Buka table konversi lalu temukan berapa nilai millivolt yang setara dengan besarnya temperature yang diperoleh di langkah 2 .
- Jumlahkan nilai millivolt yang terbaca pada AVO meter di langkah 1 dengan millivolt yang diperoleh pada langkah 3.
- Catat millivolt hasil penjumlahan pada langkah 4 lalu temukan nilai tersebut di table konversi. Maka akan diperoleh nilai temperature yang menunjukan besarnya temperature dititik A ( titik yang diukur oleh termokopel)
Contoh kasus-1
Sebuah termokopel type K dipakai untuk mengukur temperature cairan proses.
hasil pengukuran dengan AVO meter menunjukkan angka 3,41 mV, dan diketahui temperatur pada titik B adalah 22°C . Temukan berapa temperature cairan proses tersebut?
Jawaban;
- Buka table konversi untuk termokopel type K lalu temukan berapa nilai millivolt untuk 22°C, ternyata nilainya adalah 0,87 mV.
- Tambahkan nilai 0,87 mV dengan 3,41mV maka hasilnya adalah 4,28 mV
- Buka lagi table konversi termokopel type K dan temukan berapa besarnya temperature yang sepadan dengan nilai 4,28 mV, dalam hal ini diperoleh 100°C, jadi temperature cairan prses terseebut adalah 100°C.
Penjelasan dan contoh kasus ini sangat penting untuk diketahui, karena dalam prakteknya tidak jarang terjadi kesalahan interpretasi, ada teknisi yang berpendapat bahwa besarnya temperature pada titik yang di ukur oleh termokopel sepadan dengan besarnya millivolt yang ditunjukkan oleh AVO meter, seperti pada contoh kasus diatas jika tidak memiliki dasar ilmu yang benar maka besarnya temperature cairan proses akan dikira 83°C yaitu besarnya temperature yang sepadan untuk 3,41 mV dan interpretasi demikian ini tentunya interpretasi yang tidak betul.
Contoh kasus-2
Masih dengan memakai ilustrasi gambar diatas
Hasil pengukuran dengan AVO meter menunjukkan angka = 4.47 mV
Dengan menggunakan thermometer diketahui temperature pada titik B adalah -5°C, temukan berapa temperature pada titik A ?
Jawaban;
- Dari table konversi diperoleh -5 °C = -0,193 mV
- Tambahkan 4,47 mV dengan -0,193mV hasilnya adalah 4,28 mV
- Temukan nilai 4,28 mV dalam table konversi maka akan didapat besaran temperature 100°C .
Dengan mengamati 2 contoh kasus diatas, kita bisa melihat bahwa output yang diukur oleh AVO meter bisa menunjukkan nilai yang berbeda yaitu 3,41 mV dan 4,47 mV padahal temperature yang diukur oleh termokopel besarnya sama yaitu 100°C . Hal ini dikarenakan adanya perbedaan temperature pada titik B, inilah yang dinamakan Cold Junction. Jadi pada pengukuran temperature dengan menggunakan sensor termokopel peranan persambungan atau join selain pertemuan pada titik pengukuran (ujung sensor) akan berpengaruh terhadap keluaran akhir.
Demikian penjelasan cara membaca output termokopel semoga bermanfaat.