sb1m widget

Perbedaan Trading Saham dan Invest Saham

Artikel ini akan membahas mengenai trading saham dan invest saham. Saham merupakan surat berharga yang menunjukkan bagian dari kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham perusahaan artinya pembeli memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut, sehingga pemilik saham juga berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun saat periode pembukuan perusahaan. Selain hak kepemilikan perusahaan dan pembagian keuntungan, pergerakan harga saham juga menjadi sumber keuntungan lain bagi pemegang saham perusahaan.

Keuntungan Membeli Saham.

Sebagai contoh, saham Unilever pada awal tahun 2019 per lembar  dihargai 75.000 Rupiah, sedangkan pada akhir tahun 2029 (10 tahun kemudian) per lembar saham Unilever  dihargai 125.000.
Jadi, jika kita beli 1 lembar saham Unilever di awal tahun 2019 lalu menyimpannya sampai tahun 2029, maka kita mendapatkan deviden (pembagian keuntungan perusahaan) setiap tahunnya, kita mendapatkan keuntungan dari pergerakan saham sebesar 125.000 – 75.000 = 50.000 Rupiah. Keuntungan total yang akan kita dapatkan adalah sebesar 10x Deviden =  500.000 Rupiah.  Lebih banyak saham yang dimiliki tentu  akan lebih banyak lagi keuntungannya.

Perbedaan Trading Saham dengan Invest Saham

Banyak orang yang salah memahami perbedaan antara trading saham dengan invest  saham, sehingga banyak orang ragu untuk terjun dalam dunia saham. Pemula bisnis saham biasanya kebingungan antara dua pilihan di atas. Padahal di antara dua pilihan tersebut, jauh lebih penting tanggung jawab dan konsisten terhadap bisnisnya.

Analogi Perbedaan Trading dengan Investasi

Seorang pelaku  bisnis dagang  sebutlah namanya Bapak A,  datang ke pasar sapi. Dengan ilmu yang dimilikinya Ia memilih sapi dengan cermat, mulai dari kesehatannya, berat badannya, dan sebagainya, akhirnya memilih sapi muda yang sehat. Ia melihat sapi yang ia pilih berpotensi bertambah besar di masa depan dan sehingga akan  bisa menjualnya lagi dengan harga jauh lebih tinggi. Ia membayar dengan harga cukup mahal, tapi ia merasa tidak masalah karena ia membeli sapi yang berkualitas. Dibawanya sapi ke rumah, dirawat dengan baik. Beberapa tahun kemudian ia kembali lagi ke pasar membawa sapinya yang sudah lebih besar. Lalu ia berhasil menjualnya dengan harga sangat tinggi dibandingkan dengan harga ketika ia membelinya beberapa tahun yang lalu.

Seorang pelaku bisnis dagang lain sebutlah Bapak B juga datang ke pasar sapi. Sebelum memilih, ia bertanya-tanya apakah ada yang berminat untuk membeli sapi. Ia melihat kalau peminat sapi cukup banyak. Kemudian ia membeli beberapa ekor sapi. Ia tidak terlalu memperhatikan kondisi daripada sapi yang dibelinya, yang penting punya sapi untuk dijual. Sesaat setelah membeli sapi, lalu ia menawarkan sapinya kepada orang-orang  di pasar. Kemudian setelah sapinya laku, ia kembali lagi membeli sapi lain dan menjualnya lagi, begitu seterusnya. Kalau ia melihat sudah tidak ada peminat sapi, baru  berhenti berjualan sapi.

Walaupun sama-sama berjualan sapi, cara yang dilakukan Bapak A dan Bapak B pada prinsipnya sangatlah  berbeda. Dalam hal ini Bapak A disebut melakukan INVESTASI. Sedangkan Bapak B  melakukan TRADING. Itulah contoh perbedaan antara Trader dengan Investor.

Berikut Perbedaan Trading Saham VS Invest Saham
A.      Trading Saham

  1. TRADING di pasar saham adalah kegiatan membeli saham, untuk dijual kembali dalam jangka waktu yang pendek.
  2. Saham dijual segera, paling lama dalam hitungan bulan, untuk mendapatkan keuntungan jangka pendek.
  3. Prinsipnya adalah BUY AND SELL.
  4. Strateginya adalah membeli saham perusahaan yang harganya berpotensi naik dalam waktu dekat.
  5. Pelaku focus pada HARGA SAHAM.
  6. Metode analysis yang dipakai untuk mengetahui pergerakan harga sahamnya adalah ANALISIS TEKNIKAL.

B.      Invest Saham

  1. INVESTASI di pasar saham merupakan kegiatan membeli saham untuk disimpan dan dijual kembali di masa depan.
  2. Saham disimpan dalam jangka waktu cukup lama, bisa bertahun-tahun.
  3. Prinsipnya adalah BUY AND HOLD.
  4. Strateginya adalah membeli saham perusahaan yang jelas-jelas sehat dan berfundamental baik.
  5. Investor tidak terlalu mempertimbangkan fluktuasi harga, yang penting selama perusahaan tersebut masih berkinerja baik ia berminat membeli sahamnya.
  6. Menjualnya saat target keuntungan tercapai. Karena itu investor saham menggunakan ANALISIS FUNDAMENTAL untuk mengetahui mana perusahaan yang baik kinerjanya.

Pilih jadi Investor Saham atau Trader Saham?

Jika ingin menjadi investor, belajarlah tentang analisis fundamental, pahami sistem perusahaan, pahami produk / saham perusahaan dan benar-benar sabar menunggu pergerakan harga saham hingga target tercapai berdasarkan waktu yang ditentukan (jangka panjang), serta pahami juga cara analisis teknikal untuk jangka panjang.
Jika ingin menjadi trader, belajarlah tentang analisis teknikal, pahami setiap indikator teknikal saham dan kuasai satu persatu, tentukan money management saham, aktif membaca berita saham untuk trading, dan lebih konsisten dalam menentukan nilai dari setiap transaksi perdagangan jangka pendek.

Demikianlah perbedaannya antara trading saham dan invest saham yang wajib  diketahui sebelum memasuki bisnis saham, hal yang harus dilakukan adalah menentukan apakah akan  berinvestasi atau trading, setelah itu baru memulai bisnisnya, baca artikel terkait tentang cara membeli saham pada artikel “CARA PEMBELIAN SAHAM DANAREKSA REGULER”

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *