Solenoid valve adalah perangkat instrumentasi yang berfungsi sebagaimana halnya keran yang dapat membuka dan menutup aliran. Adapun yang special dari solenoid valve yaitu bagian penggeraknya bukan handel mekanis melainkan berupa kumparan listrik atau koil elektrik yang akan bekerja pada saat dialiri arus listrik. Oleh karena itu berkaitan dengan solenoid valve ada istilah Energize dan Deenergize, Energize yaitu kondisi ketika solenoid dialiri arus listrik dan Deenergize adalah kondisi ketika solenoid tidak mendapatkan arus listrik. Prinsif kerja solenoid dapat diterangkan sebagai berikut; pada bagian body solenoid terdapat plug dan seat yaitu komponen yang berfungsi untuk membiarkan aliran lewat atau sebaliknya, sedangkan pada bagian actuator terdapat kumparan listrik yang akan berubah menjadi magnet ketika dialiri arus listrik, untuk selanjutnya magnet akan menarik plug.
2-way Solenoid valve
Simak gambar dibawah yang memperlihatkan solenoid type 2-way secara utuh.
Ketika solenoid dalam keadaan deenergize posisi plug menyentuh pada seat artinya plug menutup seat sehingga aliran dari sisi masuk tidak akan keluar pada sisi keluaran, dalam gambar dibawah ini media aliran ditunjukkan dengan warna kuning.
Sebaliknya ketika solenoid memperoleh arus dari sumber listrik, kumparan akan berubah menjadi magnet dan menarik plug, sehingga posisi plug akan menjauh dari seat dan menyebabkan solenoid terbuka, dalam keadaan ini media yang masuk dari sisi masukan dapat keluar disisi keluaran. Lihat penampakan solenoid dalam keadaan terbuka pada gambar di bawah ini.
Dalam gambar teknik, solenoid ditunjukkan berupa blok diagram, bentuk daripada blok diagram tersebut berbeda-beda tergantung daripada model solenoidnya, untuk selanjutnya kita akan bahas macam-macam model solenoid seperti diantaranya 2 way solenoid, 3 way solenoid, 4 way solenoid, 2 way NO solenoid dan lain-lain.
Perhatikan gambar dibawah ini gambar blok diagram untuk solenoid type 2 way Normaly Close beserta penjelasannya
Ilustrasi blok diagram diatas telah ditambahi dengan keterangan-keterangan untuk membantu dalam memahami cara membacanya.
Blok diagram menunjukkan bahwa solenoid ini mempunyai 2 port yaitu port 1 dan port 2. Port 1 adalah inlet dan port 2 adalah outlet. Sisi B yang ditandai dengan simbol pegas adalah kondisi solenoid pada saat tidak terhubung ke sumber listrik atau pada saat De Energize, sedangkan sisi A adalah simbol yang menunjukkan kondisi solenoid pada saat koil terhubung ke sumber listrik atau saat Energize.
Untuk menunjukkan bagaimana posisi plug didalam solenoid pada saat De energize diperlihatkan pada blok diagram sisi B yang ada simbol pegasnya. Sedang untuk kondisi plug ketika Energize diperlihatkan pada blok diagram sisi A yaitu yang ada lambang koilnya. Gambar asli daripada blok diagram 2 way solenoid adalah seperti tampak pada gambar dibawah ini;
3-Way solenoid Valve
3-way solenoid valve adalah solenoid valve yang memliki 3 lobang atau port pada bodynya, adapun hubungan diantara ketiga lobang tersebut dapat diterangkan dengan ilustrasi blok diagram di bawah ini
Ketika solenoid dalam keadaan tidak terhubung ke sumber listrik atau kondisi De-energize port-1 terhubung ke port-3 dan saluran port-1 ke port-2 tertutup, kemudian jika koil solenoid di hubungkan ke arus listrik maka solenoid akan energized plunger didalam body akan begerak sehingga posisi port-1 terhubung ke port-2 sedang saluran port-1 ke port-3 jadi tertutup.
Gambar blok diagram 3-way solenoid diatas sudah dibubuhi tambahan keterangan agar memudahkan dalam memahami prinsif kerja solenoid, adapun gambar blok diagram 3-way solenoid valve aslinya seperti tampak pada gambar dibawah ini
Pada P&ID (Process and Instrument Diagram) symbol 3-way solenoid valve adalah seperti gambar dibawah ini
Adanya perubahan jalur aliran seperti tersebut diatas membuat solenoid tipe 3-way paling banyak dipergunakan dalam industri. Salah satu contoh penggunaan yaitu sebagai perangkat eksekusi sistim Interlock, lihat contohnya pada gambar dibawah;
Pada gambar diatas Solenoid berfungsi sebagai bagian dari Interlock I-0341. Misalnya Interlock I-0341 berisi pernyataan sebagai berikut
- Jika tekanan pada vessel A rendah maka valve XV 888 menutup.
- Jika level tangka B rendah maka valve XV 888 menutup
- Jika pompa B akan dijalankan maka XV 888 harus membuka.
Aksi “maka valve XV 888 membuka atau menutup” terjadi karena adanya perangkat 3-way solenoid valve yang berubah status dari de-energized menjadi energized atau sebaliknya.
Gambar dibawah ini memperlihatkan pemasangan 3 way solenoid valve pada sebuah ESD valve.
Membuka dan menutup nya ESD valve diatas tergantung daripada status 3-way solenoid valve, untuk pemasangan seperti diatas pada keadaan normal ESD valve akan membuka jika solenoid Energized dan akan menutup ketika solenoid De-energized.