Dalam penggunaan control valve di lapangan ada istilah mechanical stopper. Tujuan dari pemakaian perangkat ini adalah untuk membatasi pergerakan control valve sehingga tertahan pada posisi tertentu, contohnya ketika mechanical stopper disimpan pada posisi 80% maka valve tidak bisa bergerak hingga bukaan 100%, melainkan akan terhenti pada posisi 80% walaupun sinyal yang diterima dari kontroler memerintahkan agar valve tersebut membuka 100%. Mechanical stopper ini pada umumnya dipergunakan pada valve dengan model slider yaitu control valve yang pergerakannya atas bawah (secara garis besar model pergerakan control valve ada dua type yaitu model slider yang pergerakannya dari atas ke bawah atau sebaliknya dan control valve model rotary yaitu control valve yang pergerakannya memutar, baca penjelasan tentang model control valve pada artikel “Macam macam jenis valve”
Mengacu pada keperluan proses mechanical stopper dapat disetel dengan maksud sebagai pembatas agar control valve tidak membuka penuh atau sebagai pembatas agar control valve tidak menutup penuh. Adapun pada prakteknya stopper itu dibuat dari potongan pipa yang dibelah, kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi sepasang clamp yang dapat diikatkan pada bagian atas yoke atau bagian bawah yoke seperti tampak pada gambar, dengan adanya stopper terpasang pada bagian yoke, maka stem control valve akan tertahan oleh clamp tersebut, demikianlah cara kerjanya clamp sebagai mechanical stopper pada control valve.
Perhatikan contoh penerapan mechanical stopper untuk keperluan proses dibawah ini.
Sebuah control valve dipasang pada proses slug-catcher dengan tujuan sebagai pengatur tekanan, bilamana ada tekanan lebih pada slug-catcher maka controlvalve akan membuka dan membuang media proses menuju ke cerobong pembakaran (flare), controlvalve ini memiliki kapasitas 50000 m3/hr pada pembukaan penuh/ pembukaan 100%, sementara kapasitas daripada cerobong asap atau flare hanya dapat menampung atau memproses media proses maksimal 45 000m3/hr, dalam hal ini maka pembukaan control valve harus dibatasi agar tidak dapat dilewati oleh media proses melebihi 45.000m3/hr, untuk mengatasi masalah demikian ini maka pada control valve dipasang mechanical stopper sebagai perangkat pembatas bukaan, sehingga control valve hanya akan membuka sampai dengan posisi tertentu, misalnya dalam hal ini dipasang pada posisi 90% (100% – 50000/5000)
Contoh lagi, sebuah control valve berfungsi sebagai pengatur aliran steam pada reboiler, mengingat suhu merupakan besaran proses yang memiliki efek perubahan lambat maka kebutuhan steam seringkali tidak dapat terpenuhi karena respon control valve yang lambat, untuk mengatasi keterlambatan bukaan pada controlvalve ini maka perangkat mechanical stopper dipasang pada control valve agar valve tidak menutup sampai penuh.
Simak artikel terkait tentang macam-macam jenis control valve