Setelah masa pakai tertentu springbed yang kita miliki akan mengalami penurunan kualitas, beberapa diantara nya adalah, busa yang mengeras atau menipis, daya lentur pegas yang berkurang , kain yang usang , kotor, bahkan sobek. Penurunan kondisi springbed tersebut terkadang kurang di sadari oleh pemilik atau penggunanya karena sudah mempergunakannya dalam jangka panjang , sehingga tubuh sudah terbiasa dengan lekuk-lekuk springbed yang dipergunakannya untuk berbaring setiap hari itu. Banyak kasus terjadi seseorang merasakan efek badan yang penat, kurang bergairah, perasaan lelah atau tidak segar ketika bangun tidur yang diakibatkan oleh pemakaian springbed yang sudah tidak baik kondisinya , keluhan pemakai springbed seperti ini secara kebetulan pernah disampaikan oleh seseorang kepada pekerja di bagian servis springbed kami. Setelah ditelusuri dan di periksa keadaan springbed nya di temukan beberapa penyebab springbed tidak nyaman dipakai yaitu:
Daya lentur pegas menurun, pegas jadi ngeper banget ( istilah tukang ) sehingga springbed menjadi kempes, adapun cara memastikannya atau memeriksa pegas-pegas springbed tersebut adalah dengan menggunakan batu timbangan dan meteran, sebelumnya pada springbed yang masih utuh diberikan kompresi lalu ditandai bagian–bagian yang melemahnya, biasanya penurunan kelenturan pegas terjadi pada bagian tengah spring bed. Langkah selanjutnya cover springbed dibuka atau springbed di bedah, pegas nya di ambil untuk dilakukan pemeriksaan kelenturan, caranya satu pegas digantung lalu di ganduli batu timbangan, panjang melarnya atau molornya pegas diukur dengan meteran dan di catat, demikian seterusnya pemeriksaan dilakukan pada semua pegas , bila ditemukan pegas yang kelenturannya sudah tidak memenuhi ketentuan alias melebihi batas panjang yang seharusnya maka pegas diganti dengan pegas baru yang mempunyai spesifikasi yang sama.
Setelah semua pegas yang kendor diganti maka dilanjutkan dengan langkah merapikan, busanya diganti, kainnya diganti dan dijahit dengan rapi.