Temperature adalah besaran fisis yang secara kuantitatif menyatakan sifat panas atau dinginnya suatu bahan. Dalam industri, suhu merupakan salah satu variabel pengukuran yang penting untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
Pada umumnya sensor temperature di letakan di lokasi pengukuran dengan menggunakan bantuan komponen tambahan yang dapat mencegah media proses agar tidak sampai keluar dari pipa proses atau dari tangki proses, komponen tersebut adalah termowell. Gambar termowell tampak dibawah ini:
Engineering memang di ciptakan untuk mengatasi masalah, demikian pula berkaitan dengan masalah pengukuran temperature yang harus selalu menyediakan kondom pelindung berupa termowell,kemudian pabrik menciptakan alat ukur temperature tanpa harus menggunakan termowell, itulah temperature sensor yang di sebut non-invasive temperature sensor.
Temperature transmitter type non-invasive merupakan sensor pengukur suhu tanpa kontak yang dapat mengukur suhu dengan cara yang lebih mudah dan aman. Dengan sensor suhu type non kontak, pemasangan sensor dapat dilakukan tanpa perlu mematikan proses, mengebor lubang pada pipa, atau memasang thermowell. Sensor suhu non-invasif dipasang di bagian luar pipa dengan cara di clamp atau diikatkan pada pipa seperti tampak pada gambar di bawah ini;
Sensor suhu non-invasif, juga dikenal sebagai sensor suhu non-kontak atau inframerah, beroperasi berdasarkan prinsip mendeteksi radiasi inframerah yang dipancarkan suatu benda untuk menentukan suhunya. Sensor ini umumnya digunakan dalam berbagai aplikasi di mana metode berbasis kontak tradisional mungkin tidak praktis untuk digunakan.
Prinsif Kerja
Prinsip kerja sensor suhu non-invasif didasarkan pada kenyataan bahwa semua benda dengan suhu di atas nol mutlak memancarkan radiasi infra merah. Jumlah dan jenis radiasi yang dipancarkan sebanding dengan suhu benda. Sensor suhu non-invasif menggunakan detektor inframerah untuk menangkap radiasi yang dipancarkan dan mengubahnya menjadi sinyal instrument.
Konstruksi temperature transmitter type invasive terdiri dari :
- Infrared Detector: Komponen ini mendeteksi radiasi infra merah yang dipancarkan oleh objek.
- Optical System: Komponen optic memfokuskan radiasi inframerah ke detektor
- Signal Processing Unit: Unit ini memproses sinyal listrik dari detektor dan mengubahnya menjadi pembacaan suhu.
Kelebihan Transmitter Non Invasif
- Pengukuran Non-Kontak: Karena sensor ini beroperasi tanpa kontak fisik, sensor ini cocok untuk mengukur suhu benda bergerak atau dalam situasi di mana kontak dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran.
- Waktu Respons Cepat: Sensor suhu non-invasif memberikan pembacaan suhu hampir seketika, menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan data real-time.
- Higienis: Dalam aplikasi medis dan makanan, sensor ini menawarkan solusi higienis karena tidak memerlukan kontak langsung dengan objek yang diukur.
- Kebutuhan emergency: Sensor invasive juga sangat diperlukan bilamana pengukuran suhu pada pipa proses harus dilakukan sementara tapping point untuk memasang sensor biasa tidak tersedia.
Kelemahan Transmitter Non Invasif
- Range pengukuran terbatas: Beberapa sensor suhu non-invasif memiliki rentang pengukuran terbatas dibandingkan dengan metode berbasis kontak
- Dipengaruhi oleh faktor lingkungan: Faktor seperti kelembapan, kondisi atmosfer, dan adanya penghalang dapat mempengaruhi keakuratan pengukuran
- Harga mahal: Sensor suhu non-invasif berkualitas tinggi bisa jadi relatif mahal dibandingkan termometer kontak tradisional
- Spesifikasi target harus akurat: Sensor ini mengukur suhu media tanpa kontak sehingga data mengenai spesifikasi pipa serta spesifikas media yang diukur harus tepat.
Singkatnya, sensor suhu non-invasif memberikan solusi berharga untuk berbagai aplikasi, menawarkan keunggulan seperti pengukuran non-kontak, waktu respons cepat, dan penggunaan higienis. Teknologi sensor ganda dan algoritma perhitungan khusus memungkinkan perangkat ini dapat mengukur suhu secara akurat. Namun, alat ini juga memiliki keterbatasan, termasuk rentang pengukuran yang terbatas dan kepekaan terhadap faktor lingkungan serta akurasi pengukuran sangat bergantung pada data media yang di masukan ketika proses engineering dilakukan.