Dalam ilmu instrumentasi dan kontrol, SIS dan BPCS adalah dua sistem yang berbeda yang memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan dan keandalan dalam operasi proses industri yang kompleks. Berikut adalah perbedaan antara SIS (Safety Instrumented System) dan BPCS (Basic Process Control System):
Fungsi Utama:
- SIS (Safety Instrumented System): SIS adalah sistem yang didesain untuk mendeteksi keadaan bahaya dalam proses industri dan memberikan tanggapan otomatis untuk mengurangi risiko dan mencegah terjadinya kecelakaan atau insiden yang berbahaya. SIS berfokus pada keamanan proses.
- BPCS (Basic Process Control System): BPCS adalah sistem yang bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengatur operasi normal dari proses industri. BPCS memantau dan mengendalikan variabel proses, seperti suhu, tekanan, aliran, level, dan lainnya untuk menjaga kualitas produk dan efisiensi proses.
Tujuan dan Prioritas:
- SIS: Tujuan utama dari SIS adalah keselamatan dan proteksi. SIS bekerja secara independen dari BPCS dan memberikan tanggapan cepat dalam situasi darurat untuk mencegah kejadian yang berbahaya.
- BPCS: Prioritas utama dari BPCS adalah menjaga operasi normal dari proses dan mengoptimalkan kinerja proses. BPCS mengelola variabel proses untuk mencapai tujuan produksi dan efisiensi yang diinginkan
Redundansi dan Keandalan:
- SIS: SIS memiliki tingkat redundansi yang tinggi untuk memastikan keandalan sistem. Hal ini diperlukan untuk mengurangi risiko kegagalan dan pastikan sistem tetap berfungsi bahkan ketika ada kerusakan pada bagian tertentu.
- BPCS: Meskipun BPCS juga dapat memiliki tingkat redundansi untuk beberapa komponen, keandalan bukanlah fokus utama BPCS seperti halnya SIS.
- Standar Keamanan dan Desain:
- SIS: Desain SIS harus mematuhi standar keselamatan yang ketat, seperti IEC 61511 atau ISA 84.01. Ini memastikan bahwa sistem memiliki tingkat integritas yang tinggi dan memenuhi persyaratan keselamatan industri.
- BPCS: Meskipun BPCS juga harus mematuhi standar tertentu untuk performa proses, persyaratan keamanannya mungkin tidak seketat SIS.
Respons terhadap Kejadian Darurat:
- SIS: SIS harus merespons dengan cepat dalam kejadian darurat dan mengambil tindakan yang sesuai untuk menghentikan proses berbahaya atau mengurangi risikonya.
- BPCS: BPCS cenderung memberikan respons yang lebih lambat daripada SIS karena fokus utamanya adalah pada pengendalian proses normal, dan tanggapannya mungkin tidak secepat SIS dalam situasi darurat.
Hardware yang digunakan dalam BPCS umumnya mencakup:
- DCS (Distributed Control System): Sistem kontrol yang terdiri dari beberapa unit yang saling berhubungan untuk mengontrol proses secara terdistribusi.
- PLC (Programmable Logic Controller): Seperti yang disebutkan sebelumnya, PLC juga digunakan dalam BPCS untuk mengontrol operasi proses tertentu.
- Sensor: Seperti yang disebutkan sebelumnya, sensor digunakan untuk mengukur parameter proses.
- Aktuator: Perangkat keras yang mengubah sinyal kontrol dari sistem ke tindakan fisik, seperti membuka atau menutup katup.
Hardware yang digunakan dalam SIS umumnya meliputi:
- PLC (Programmable Logic Controller): Komputer industri khusus yang digunakan untuk mengendalikan peralatan dan proses di lingkungan industri, termasuk SIS.
- Sensor: Perangkat keras yang digunakan untuk mengukur parameter fisik, seperti tekanan, suhu, level, dan kecepatan aliran.
- Logika keselamatan: Modul perangkat keras yang menjalankan algoritma keselamatan dan memutuskan tindakan yang diambil berdasarkan data dari sensor.
- Final Element: Perangkat keras yang mengendalikan perangkat mekanis, seperti katup, untuk melakukan tindakan keselamatan.
Penting untuk diingat bahwa kedua sistem ini bekerja bersama-sama dalam industri untuk mencapai tujuan keselamatan, keandalan, dan efisiensi proses yang optimal. SIS berfungsi sebagai lapisan tambahan untuk keselamatan, sedangkan BPCS bertanggung jawab untuk pengendalian operasi normal.