Smart pressure transmitter memiliki fitur yang berbeda dengan transmitter analog konvensional, meskipun output daripada keduanya sama-sama berupa sinyal 4-20mA. Smart transmitter sebagai alat instrumentasi yang diproduksi lebih akhir daripada transmitter analog telah mendapat banyak perubahan sebagai upaya memperbaiki kekurangan daripada transmitter yang dibuat sebelumnya, diantara kelebihan tersebut antara lain;
- Bisa mendeteksi penyimpangan lebih dini, hal ini tidak lain karena adanya microprocessor sebagai komponen inti pada Smart transmitter.
- Memiliki parameter yang dapat di setel lebih bervariasi, serta kompatibel dengan banyak hand held terminal seperti dengan AMS, BT100, HART 475 dll.
- Memiliki fasilitas setelan burn out yaitu seting untuk mengarahkan output pada kondisi tertentu bilamana ada element transmitter yang rusak (component faulty).
- Akurasi lebih bagus, lebih handal terhadap iklim yang ekstrim, penyimpangan bacaan sangat minimal.
Kelebihan tersebut diatas tidak lain karena komponen yang membangun Smart transmitter berbeda dengan komponen yang membangun transmitter analog, lihat perbadingan keduanya pada blok diagram dibawah ini.
Blok diagram dari pada analog transmitter
Gambar diatas memperlihatkan kelebihan daripada Smart pressure transmitter yaitu ada komponen A/D converter, Microprocessor dan D/A conveter. Perbedaan tersebut selain berdampak pada kehandalan alat juga berpengaruh terhadap metode kalibrasinya. Pada transmitter analog langkah kalibrasi pada umumnya dilakukan dengan mengadakan pengaturan pada Zero dan Span baik dengan hand held terminal seperti HART 475 ataupun dengan mengatur potensiometer Zero dan potensiometer Span. Sedangkan untuk kalibrasi Smart transmitter ada beberapa metode yang dapat dilakukan seperti diantaranya; trim sensor, trim analog output atau rerange LRV-URV. Penjelasan selanjutnya akan menerangkan masing-masing metode kalibrasi tersebut, sebelumnya perhatikan dulu bagaimana cara mengakses langkah kalibrasi Smart transmitter dengan menggunakan HART communicator type 475 keluaran Rosemout, klik disini untuk menampilkan menu tree kalibrasi Smart transmitter dengan HART 475.
Sebagaimana ditunjukkan pada Menu tree, langkah untuk melakukan eksekusi kalibrasi adalah sebagai berikut;
Setelah di ON kan HART 475 pada halaman utama akan tampil display yang terdiri dari DEVICE SETUP, PV, AO, LRV dan URV, klik pada DEVICE SETUP lalu akan muncul halaman 5 pilihan yaitu; PROCESS VAR, DIAGNOSE AND SERVICE, BASIC SETUP, DETAILED SETUP and REVIEW, klik pada DIAGNOSE AND SERVICE lalu klik CALIBRATION maka akan muncul 3 pilihan mode kalibrasi yaitu RERANGE , TRIM ANALOG OUTPUT dan SENSOR TRIM. Masing-masing dari ketiga metode calibrasi memiliki langkah calibrasi lebih detail, adapun fungsi daripada maing-masing langkah detail tersebut adalah sebagai berikut;
RERANGE:
Keypad Input; Memasukan nilai LRV dan URV langsung dari keypad HART communicator.
Apply Value; Memasukan nilai LRV dengan memberikan tekanan pada transmitter sesuai dengan besarnya nilai LRV, demikian pula untuk nilai URV dilakukan dengan memberikan tekanan sebesar nilai URV lalu tekan ENTER.
TRIM ANALOG OUTPUT:
Digital to Analog Trim; Untuk kalibrasi besarnya output dari transmitter, dengan menggunakan AVO meter ukur besarnya keluaran mA pada terminal output transmitter, angka yang terbaca pada AVO meter harus sesuai dengan angka ynag diberikan oleh HART communicator, langkah ini untuk besaran output 4 s/d 20 mA untuk nilai diantaranya maka dipergunakan langkah Scaled D/A trim.
Scaled D/A Trim; Seperti diterangkan diatas.
SENSOR TRIM:
Zero Trim; Pengaturan nilai output pada saat tekanan tidak diberikan pada transmitter yaitu 0 Bar.
Lower Sensor Trim; Pengaturan output pada saat diberikan tekanan setara dengan nilai LRV, dalam hal ini LRV tidak sama dengan nol, bisa lebih besar atau lebih kecil.
Upper Sensor Trim; Pengaturan output pada saat diberikan tekanan setara dengan besarnya URV.
Sensor Trim Point; Pengaturan output ketika tekanan diberikan diantara LRV dan URV.
Pada dasarnya sensor trim kalibrasi adalah memberi tugas kepada transmitter untuk melakukan eksekusi seperti berikut ini;
- Memberikan tekanan pada transmitter yang besarnya di ketahui.
- Memberi tahu pada transmitter bahwa sejumlah tekanan telah di berikan.
- Transmitter akan melakukan perhitungan dan melakukan koreksi agar dihasilkan output yang sesuai dengan besarnya tekanan yang diberikan.
- Hasil perhitungan tersebut akan dipakai sebagai faktor oleh transmitter yang dikalibrasi sebagai acuan dalam menghasilkan output pada saat transmitter melakukan pengukuran.
Kesalahan umum pada pemakaian HART communicator
Seringkali praktisi dilapangan menggunaan bacaan pada HART communicator sebagai acuan untuk membaca output transmitter hal ini tidaklah benar karena HART menampilkan nilai tersebut sebagai representasi digital daripada nilai miliamphere nominal jadi bukan nilai miliamphere yang dikeluarkan oleh transmitter. Lihat gambar ilustrasi dibawah ini yang menunjukkan komunikasi HART dengan transmitter berlangsung pada bagian microprocessor sebelum D/A module
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa output transmitter masih harus melalui module D/A conversion yang mengkonversi digital ke signal analog, oleh karena itulah maka pada transmitter SMART ada fasilitas trim DA output. Apabila kesalahan ini dilakukan pada saat kalibrasi maka dapat memicu kesalahan hasil kalibrasi sebagaimana di terangkan pada blog Beamex calibrator. Semoga kesalahan ini tidak lagi terjadi di tempat anda bekerja.
Demikian langkah-langkah untuk kalibrasi SMART pressure transmitter dengan output Analog 4-20 miliamp, prosudure calibrasi ini tidak berlaku bila transmitter di hubungkan dengan controller yang menggunakan DE protocol, pembahasan mengenai transmitter dengan output digital yang terhubung ke controller type DE protocol akan di bahas pada artikel terpisah.